Berita Seputar Bisnis

Berita Seputar Bisnis

Berita Seputar Bisnis

Berita Seputar Bisnis

Bekas Pegawai Bank Beralih Jadi Pengusaha Aqiqah

By

Aqilla

Posted in Uncategorized On Feb 02, 2021

Sebagai salah satu negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar yang tepat untuk bisnis yang berkaitan dengan Islam seperti pemasok kambing aqiqah. Peluang besar dalam bisnis kambing aqiqah ini membuat mantan pegawai bank ini tertarik untuk menjalankannya.

Seperti yang dikatakan mantan pegawai bank tersebut, sebenarnya dia tidak pernah terpikir untuk menjalankan bisnis kambing aqiqah. Apalagi di usianya yang masih sangat belia, bisnis aqiqah ini tidak cocok untuk anak muda seperti dirinya.

Namun pemikiran itu berubah setelah ia yang bekerja sebagai karyawan di sebuah bank di Kota Medan, bertemu dengan seorang klien yang bangkrut menjalankan bisnis aqiqahnya dan menawarkan usahanya untuk diambil alih dan dijalankan oleh mantan pegawai bank tersebut.

“Ada nasabah yang tidak menangani bisnis aqiqahnya dengan baik dan berhenti di tengah jalan,” ujarnya.

Melihat prospek pasar yang menjanjikan dan minimnya perusahaan sejenis di Medan, Dia pun mengambil alih bisnis aqiqah dari para kliennya tersebut.

“Peternakan Aqiqah yang saya peroleh berupa tempat pemeliharaan atau kandang kambing, jadi saya tinggal mengisinya saja,” katanya.

Saat memulai perdagangan kambing aqiqah, mantan pegawai bank tersebut memberikan uang sebesar Rp. 20 juta, yang digunakan untuk membeli puluhan kambing yang sebagian besar merupakan jenis domba yang dibelinya dari peternak di sekitar kandangnya.

Dengan menerapkan sistem pemeliharaan sejak kecil, banyak konsumen kambing aqiqah yang merasa lebih ringan dalam membeli kambing untuk acara aqiqah yang dibutuhkan. Dengan sistem ini, perdagangan kambing aqiqah dia pun semakin diminati konsumen.

Mengingat kebutuhan akan perhatian ekstra terhadap bisnis kambingnya, remaja berusia 21 tahun ini pun rela berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai bank setelah berjalan kurang lebih 6 bulan.

Kambing Aqiqah. Seperti perusahaan aqiqah lainnya, perusahaan aqiqah yang bermerk Sholeh Aqiqah ini selain menjual kambing juga menyediakan jasa pengolahan daging kambing yang dipotong menjadi berbagai menu makanan seperti sate, tongseng, semur, kari dan kari.

Umur kambing yang dijual mantan pegawai bank tersebut berkisar 1-2 tahun dengan harga berkisar Rp. 1 juta sampai dengan Rp. Masing-masing 2 juta, tergantung ukuran kambingnya. Sedangkan untuk memasak, konsumen bisa menambah biaya dari Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu, jelasnya.

Dia mengaku bisnis kambing aqiqah miliknya disukai konsumen karena ia juga menerapkan sistem pembibitan kambing. Sistem ini berarti konsumen dapat membeli kambing pada usia dini sekitar 5-6 bulan dengan uang muka Rp. 300 ribu untuk bayar, sisanya bisa dicicil tiap bulan sampai lunas (harga satu kambing).

Jika sudah waktunya aqiqah atau usianya sudah lebih dari setahun, konsumen bisa mengambil kambingnya dan mengolahnya sesuai keinginan. “Kalau kambing mati saat dipelihara, akan diganti dengan uang yang telah dibayarkan,” katanya.

Setelah beroperasi kurang lebih tiga tahun, perdagangan kambing Aqiqahnya berkembang pesat. Dia mampu menjual 100 ekor kambing dalam satu bulan dengan omzet hingga Rp. 100 juta. Menurutnya, pencapaiannya selama ini tidak lepas dari kerja keras dan kegigihannya dalam memulai usahanya.

Selama ini prinsip yang selalu dianutnya adalah kerja keras, pantang menyerah dalam menghadapi segala hal yang dihadapinya, dan selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan.

Meski Beliau kini sudah merasakan keberhasilan kerja kerasnya, pemuda asal Medan ini mengaku semua itu bukannya tanpa kendala. Ia mengatakan telah melalui banyak ujian selama menjalankan usaha kambing aqiqah ini seperti saat ia memulai usaha dan kandangnya tidak sesuai untuk jumlah kambing yang banyak, sehingga ada beberapa kambing yang terlantar dan dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Kejadian yang menyebabkan dia banyak kerugian itu sedikit mengguncang mantan pegawai bank tersebut dan mengira dia tidak akan melanjutkan usahanya. “Namun jika saya tetap frustasi, saya kira tidak akan menyelesaikan masalah, jadi saya akan terus menjalankan bisnis saya dengan optimis. Dan menjadikannya pelajaran yang berarti,” katanya.

Kesuksesan yang diraihnya kini tak membuatnya lupa berbagi dengan sesama. Karena itulah ia selalu menyisihkan sebagian penghasilannya untuk melakukan berbagai kegiatan sosial dengan anak jalanan di sekitar usahanya. “Jika kita tidak membantu mereka, siapa yang mau,” tambahnya.

Bahkan kini rencanya dia akan membuka cabang aqiqah Jakarta Timur yang akan dikelola oleh saudaranya yang berada disana. Tentu ini salah satu strategi beliau dalam memperluas usahanya yang sedang diatas angin

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Seputar Bisnis

Categories

  • Bisnis
  • Ragam
  • Uncategorized

Owning a home is a keystone of wealth… both financial affluence and emotional security.

Suze Orman
1st March 2021 Monday!
Berita Seputar Bisnis
  • Login
Forget Password?